Rabu, 27 Maret 2013

Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

Berikut ini merupakan contoh dari ERD pada KRS :


ERD pada KRS UDINUS


Sabtu, 24 November 2012

Bahasa Pemrograman C++

PENGENALAN BAHASA C++

Bahasa C merupakan pengembangan dari bahasa B yang ditulis oleh Ken Thompson pada tahun 1970. Bahasa C untuk pertama kali ditulis oleh Brian W. Kernighan dan Denies M. Ritchie pada tahun 1972. Bahasa C pada awalnya dioperasikan diatas sistem operasi UNIX.
Bahasa C adalaha bahasa pemrograman tingkat menengah yang biasa disebut dengan Bahasa Tingkat Tinggi dengan Perintah Assambly. Bahasa C mempunyai banyak kemampuan yang sering digunakan diantaranya kemampuan untuk membuat perangkat lunak, misalnya dBASE, Word Star, dan lain-lain. Pada tahun 1980 seorang ahli yang bernama Bjarne Stroustrup mengembangkan beberapa hal dari bahasa C yang dinamakan “C with Classes” yang berganti nama pada tahunn 1983 menjadi C++.
Penambahan yang terdapat pada C++ ini adalah Object Oriented Programming (OOP), yang mempunyai tujuan utamanya adalah membantu membuat dan mengelola program yang besar dan kompleks.

STRUKTUR PROGRAM C++

Struktur program C++ sama seperti struktur program C yang terdahulu. Struktur program C++ terdiri sejumlah blok fungsi, setiap fungsi terdiri dari satu atau beberapa pernyataan yang melaksanakan tugas tertentu.

TIPE DATA


Program C++ memiliki 7 tipe dasar, yaitu : 
Tipe Data    Ukuran Memori    Jangkauan Nilai                        Jumlah Digit
Char              1 Byte                -128 s.d  127                                                -
Int                  2 Byte               -32768 s.d 32767                                          -
Short              2 Byte               -32768 s.d 32767                                          -
Long               4 Byte              -2,147,435,648 s.d 2,147,435,647                 -
Float               4 Byte                3.4 x 10-38 s.d 3.4 x 10+38                       5-7
Double            8 Byte                1.7 x 10-308 s.d 1.7 x 10+308                 15-16
Long Double   10 Byte              3.4 x 10-4932 s.d 3.4 x 10+4932                19

KONSTANTA

Konstanta adalah suatu nilai yang sifatnya tetap. Secara garis besar konstanta dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
# Konstanta Bilangan
Dalam hal ini, konstanta bilangan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
> Konstanta Bilangan Bulat
Adalah bilangan bulat yang tidak mengandung titik desimal. (contoh : 1,2,100)
> Konstanta Desimal Berpresisi Tunggal (Float Point)
Konstanta ini memiliki bentuk penulisan :
@ Bentuk Desimal (contoh : 5.57, 6.00, 4.41)
@ Bentuk Eksponensial / Bilangan Berpangkat (contoh : 4.22e3 -> 4.22 x 103)
> Konstanta Desimal Berpresisi Ganda (Double Precision)
Konstanta ini pada prinsipnya sama seperti Konstanta Floating Point, akan tetapi Konstanta Double Precision memiliki daya tampung yang lebih besar.

# Konstanta Teks
Dalam hal ini konstanta teks dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
> Data Karakter (Character)
Data ini hanya terdiri dari sebuah karakter saja yang diapit oleh tanda kutip tunggal (‘ ‘). Data karakter dapat berbentuk abjad, angka, notasi atau simbol. (Contoh : ‘Y’, ’y’, ‘&’, dan lain-lain).
> Data Teks (String)
Data ini merupakan rangkaian dari beberapa karakter yang diapit oleh tanda kutip ganda (“ “). (Contoh : “Semarang”, “Virusland”, “Indonesia”, dan lain-lain).

VARIABEL

Adalah suatu tempat menampung data atau konstanta dimemori yang mempunyai nilai atau data yang dapat berubah-ubah selama proses program.

Dalam pemberian nama variabel, mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
# Tidak boleh ada spasi tetapi boleh menggunakan tanda garis bawah sebagai penghubung.
(Contoh :Gaji_bersih, Tanggal_lahir).
# Tidak boleh diawal dengan angka dan operator aritmatika.

Variabel dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
# Variabel Numerik
Variabel ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Konstanta Bilangan Bulat,
2. Konstanta Desimal Berpresisi Tunggal (Float Point),
3. Konstanta Desimal Berpresisi Ganda (Double Precision).

# Variabel Teks
Variabel ini dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Data Karakter (Character),
2. Data Teks (String).

PERINTAH KELUARAN (OUTPUT)

Perintah standar output yang ada di program C++, yaitu :
# Printf()
Fungsi printf() merupakan fungsi keluaran yang paling umum digunakan untuk menampilka informasi ke layar.
Bentuk penulisan : printf(“string-kontrol”,argumen-1,argumen-2,...);
# Puts()
Perintah puts() sebenarnya sama dengan printf(), yaitu digunakan untuk mencetak string ke layar. puts() berasal dari kata PUT STRING.
# Putchar()
Perintah putchar() digunakan untuk menampilkan sebuah karakter ke layar. Penampilan karakter tidak diakhiri dengan ganti baris.
# Cout()
Fungsi cout() merupakan sebuah objek didalam C++ digunakan untuk menampilkan suatu data ke layar. Untuk menggunakan fungsi cout() ini, harus menyertakan file header iostream.h

PERINTAH MASUKAN (INPUT)

Perintah standar input yang ada di program C++ , yaitu :
# Scanf()
Fungsi scanf() digunakan untuk memasukkan berbagai jenis data.
Bentuk penulisan : scanf(“penentu-format”,&nama-variabel);
# Gets()
Fungsi gets() digunakan untuk memasukkan data string.
Bentuk penulisan : gets(nama-variabel-array);
# Cin()
Fungsi cin() merupakan sebuah objek didalam C++ digunakan untuk memasukkan suatu data. Untuk menggunakan fungsi cin() ini, harus menyertakan file header iostream.h
# Getc()
Fungsi getch() (get character and echo) dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukkan tidak akan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan adalah conio.h
# Getche()
Fungsi getche() dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukkan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan adalah conio.h

OPERATOR ARITMATIKA

Operator untuk operasi aritmatika ada dua macam, yaitu :
# Operator Binary
Operator    Keterangan                             Contoh
      *            Perkalian                                   4 * 5
      /             Pembagian                                6 / 2
      &           Sisa Pembagian (modulus)        9 % 2
      +            Penjumlahan                            10 + 9
      -             Pengurangan                             5 - 3

# Operator Unary
Operator    Keterangan    Contoh

      +          Tanda Plus        +5
      -          Tanda Minus       -7

OPERASI LOGIKA

Operator logika digunakan untuk menghubungkan dua buah operasi relasi menjadi sebuah ungkapan kondisi. Hasil dari operator logika ini menghasilkan nilai numerik 1(True) atau 0(False).
Operator          Keterangan
    &&        Operator Logika AND
      ||           Operator Logika OR
      !           Operator Logika NOT

# Operator Logika AND
Digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR jika semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR.
# Operator Logika OR
Digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR jika semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR. Dan bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai SALAH, maka akan bernilai SALAH.
# Operator Logika NOT
Operator ini akan memberikan nilai kebalikan dari ekspresi yang disebutkan. Jika nilai yang disebutkan bernilai BENAR, maka akan menghasilkan nilai SALAH, begitu pula sebaliknya

OPERASI PENYELEKSI KONDISI

Pernyataan percabangan digunakan untuk memecahkan persoalan untuk mengambil suatu keputusan diantara sekian pernyataan yang ada. Untuk keperluan pengambilan keputusan, dalam program C++ memiliki beberapa perintah, yaitu :
# Pernyataan IF
Pernyataan ini memiliki pengertian, “Jika kondisi bernilai benar, maka perintah akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat, maka akan diabaikan".
# Pernyataan IF-ELSE
Pernyataan ini memiliki pengertian, “Jika kondisi bernilai benar, maka perintah-1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat, maka akan mengerjakan perintah-2”.
# Pernyataan NESTED IF
Merupakan prnyataan if yang berada didalam pernyataan if yang lainnya.
# Pernyataan IF-ELSE Majemuk
Bentuk dari pernyataan ini sebenarnya sama dengan Nested IF, keuntungan menggunakan if-else majemuk dibandingkan dengan nested if adalah penggunaan bentuk tulisan yang lebih sederhana
# Pernyataan SWITCH-CASE
Merupakan pernyataan yang dirancang khusus untuk menangani pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah atau banyak alternatif. Pernyataan ini memiliki kegunaan sama dengan if-else majemuk, tetapi penggunaannya untuk memeriksa data yang bertipe karakter atau integer.

OPERASI PERULANGAN

Operasi perulangan selalu dijumpai didalam bahasa pemrograman, disini akan dibahas beberapa perintah perulangan diantaranya :
# Pernyataan FOR 
# Pernyataan NESTED-FOR
# Perulangan Tidak Berhingga
# Perulangan GOTO
# Pernyataan WHILE
# Pernyataan DO-WHILE
# Pernyataan BREAK
# Pernyataan Continue

ARRAY

Variabel larik atau lebih dikenal dengan ARRAY adalah tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe yang sama. Suatu Array mempunyai jumlah komponen yang banyaknya tetap. Banyaknya komponen dalam suatu larik ditunjukkan oleh suatu indek untuk membedakan variabel yang satu dengan yang lainnya.

FUNGSI

Fungsi (function) merupakan blok dari kode yang dirancang untuk melaksanakan tugas khusus.
Kegunaan dari fungsi ini adalah untuk :
# Mengurangi pengulangan penulisan program yang berulangan atau sama.
# Program menjadi lebih terstruktur, sehingga mudah dipahami dan dapat lebih dikembangkan.

Fungsi-fungsi yang sudah kita kenal sebelumnya adalah fungsi main(), yang bersifat mutlak, karena fungsi ini program akan dimulai.

Sumber : buku BORLAND C++ 5.02 (Edisi Revisi) oleh Frieyadie, S.Kom

Jumat, 09 November 2012

TUTORIAL MEMBUAT DATABASE

Berikut ini adalah tutorial tentang bagaimana cara membuat sebuah database dengan menggunakan program Ms. Access.
Disini penulis menggunakan 3 tabel, yaitu tabel siswa, tabel nilai, dan tabel keterangan.
Berikut langkah-langkahnya :

1.    Pertama buka program Ms. Access Anda, lalu klik Blank Database kemudian beri nama dan tentukan tempat untuk menyimpannya, kemudian klik Create.

2.    Setelah itu akan muncul tampilan, lalu klik ikon View lalu pilih Desain View dan berilah nama untuk tabel yang akan dibuat.

3.    Setelah itu akan muncul tampilan Desain View dan isilah kolom Field Name dan Data Type seperti berikut :
#    Field Name : NIM, Data Type : Text, Field Size : 5.
#    Field Name : Nama, Data Type : Text, Field Size : 20.
#    Field Name : Tempat Lahir, Data Type : Text, Field Size : 25.
#    Field Name : Tangal Lahir, Data Type : Date/Time, Field Size : Long Date.
#    Field Name : Alamat, Data Type : Text, Field Size : 30.
#    Field Name : Nomer Telpon, Data Type : Text, Field Size : 12.

4.    Setelah itu klik kembali ikon View lalu pilih Datasheet View.
Kemudian isilah kolom yang tersedia yang telah dibuat tadi.

5.    Setelah selesai dengan tabel siswa, sekarang buatlah tabel nilai.
Klik tab Create lalu pilih Table lalu klik ikon View lalu pilih Desain View dan berilah nama untuk tabel yang akan dibuat.

6.    Setelah itu akan muncul tampilan Desain View dan isilah kolom Field Name dan Data Type seperti berikut :
#    Field Name : Nama, Data Type : Text, Field Size : 20.
#    Field Name : Nilai UTS, Data Type : Text, Field Size : 4.
#    Field Name : Nilai UAS, Data Type : Text, Field Size : 4.
#    Field Name : Nilai Rata-rata, Data Type : Text, Field Size : 4.

7.    Setelah itu klik kembali ikon View lalu pilih Datasheet View.
Kemudian isilah kolom yang tersedia yang telah dibuat tadi.

8.    Setelah selesai dengan tabel nilai, sekarang buatlah tabel keterangan.
Klik tab Create lalu pilih Tabel lalu klik ikon View lalu pilih Desain View dan berilah nama untuk tabel yang akan dibuat.

9.    Setelah itu akan muncul tampilan Desain View dan isilah kolom Field Name dan Data Type seperti berikut :
#    Field Name : NIM, Data Type : Text, Field Size : 5.
#    Field Name : Nama, Data Type : Text, Field Size : 20.
#    Field Name : Nilai Rata-rata, Data Type : Text, Field Size : 4.
#    Field Name : Keterangan, Data Type : Text, Field Size : 15.
 

10.    Setelah itu klik kembali ikon View lalu pilih Datasheet View.
Kemudian isilah kolom yang tersedia yang telah dibuat tadi (untuk kolom keterangan berikan lulus jika Nilai Rata-rata lebih dari 75).

11.    Kemudian langkah selanjutnya adalah membuat “Relationship” dengan cara klik tab Database Tools lalu pilih Relationship, maka akan muncul tampilan berikut :

12.    Kemudian langkah selanjutnya adalah membuat “Query” dengan cara klik tab Create lalu pilih Query Design, maka akan muncul tampilan kotak dialog lalu add semua tabel yang telah dibuat tadi.

13.    Kemudian pada kolom bagian bawah gambar, isilah kolom Field dan Table seperti berikut :


14.    Setelah itu pada kolom Criteria dibawah Field dan Table Keterangan tuliskan Lulus untuk memunculkan database dengan kategori siswa yang lulus. Lalu klik Run.

15.    Maka akan muncul tampilan seperti berikut :

16.    Setelah itu pada kolom Criteria dibawah Field dan Table Keterangan tuliskan Tidak Lulus untuk memunculkan database dengan kategori siswa yang tidak lulus. Lalu klik Run.

17.    Maka akan muncul tampilan seperti berikut :

18.    Kemudian langkah yang selanjutnya adalah membuat “Form Siswa” dengan cara klik pada Tabel Siswa lalu pada tab Create pilih Form.

19.    Dan akan muncul tampilan seperti berikut :

20.    Kemudian langkah yang selanjutnya adalah membuat “Form Nilai” dengan cara klik pada Tabel Nilai lalu pada tab Create pilih Form.

21.    Dan akan muncul tampilan seperti berikut :

22.    Kemudian langkah yang selanjutnya adalah membuat “Form Keterangan” dengan cara klik pada Tabel Keterangan lalu pada tab Create pilih Form.

23.    Dan akan muncul tampilan seperti berikut :

24.    Kemudian langkah yang selanjutnya adalah membuat “Report Siswa” dengan cara klik pada Tabel Siswa lalu pada tab Create pilih Report.

25.    Dan akan muncul tampilan seperti berikut :

26.    Kemudian langkah yang selanjutnya adalah membuat “Report Nilai” dengan cara klik pada Tabel Nilai lalu pada tab Create pilih Report.

27.    Dan akan muncul tampilan seperti berikut :

28.    Kemudian langkah yang selanjutnya adalah membuat “Report Keterangan” dengan cara klik pada Tabel Keterangan lalu pada tab Create pilih Report.

29.    Dan akan muncul tampilan seperti berikut :

30.    Demikianlah tutorial tentang cara membuat database.

Jika ada kesalahan dalam penulisannya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamuallailkum wr. wb.

Selasa, 09 Oktober 2012

PENGANTAR BASIS DATA


A.    KONSEP DASAR
        1.    Pendahuluan
               a.    Sistem berkas atau pengarsipan adalah : Suatu sistem untuk mengetahui bagaimana
                      cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan.
               b.    Sistem akses : Cara untuk mengambil informasi dari suatu file.
               c.    Organisasi file : Teknik yang digunakan untuk menggambarkan dan menyimpan pada file.
        2.    Istilah Dasar
               a.    Entitas : Sekumpulan obyek yang mempunyai karakteristik sama dan bisa dibedakan dari
                      lainnya.
               b.    Atribut : Deskripsi data yang bisa mengidentifikasikan entitas
               c.    Field : Lokasi penyimpanan untuk salah satu elemen data  atribut
               d.    Record : Kumpulan dari field yang berhubungan satu sama lain

B.    KEY
        Elemen Record yang dipakai untuk menemukan Record tersebut pada waktu akses
        Jenis-jenis key:
           1.    Primary key
           2.    Secondary key
           3.    Candidate key
           4.    Alternate key
           5.    Composite key
           6.    Foreign key

C.    FILE
        1.    File diletakkan di penyimpan sekunder.
        2.    File mempunyai nama
        3.    Karakteristik umum file
        4.    Persistence : Bertahan lama yaitu kemampuan untuk dapat diakses di masa datang.
        5.    Shareability : Dapat digunakan bersama oleh beragam pemakai dan program
        6.    Size : File mempuyai ukuran yang relative besar

D.    BASIS DATA
        Suatu DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (dbms) terdiri dari sekumpulan data yang saling
        berhubungan dan suatu himpunan program yang melakukan akses terhadap data tersebut.
        Tujuan dari dbms yang paling utama adalah ‘effisient’ dan ‘convenient’.
        management data melibatkan baik struktur informasi dan mekanisme dalam melakukan manipulasi
        terhadap informasi.

E.    KOMPONEN BASIS DATA
       1.    Data, data tersimpan secara terintegrasi dan dipakai secara bersama-sama.
       2.    Hardware, perangkat keras yang digunakan dalam mengelola sistem database
       3.    Software, perangkat lunak perantara antara pemakai dengan data fisik.
              perangkat lunak dapat berupa database management system dan berbagai program aplikasi.
       4.    User, sebagai pemakai system.

F.    DATA
       Ciri-ciri data dalam database ada 2, yaitu :
            1.    Data disimpan secara terintegrasi (integrated)
                   Database merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang berbeda,
                   yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap (redundant)
            2.    Data dapat dipakai secara bersama-sama (shared)
                   Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang bersamaan,
                   untuk aplikasi yang berbeda

G.    HARDWARE
        Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem
        database berupa:
             1.    Peralatan untuk penyimpanan database, yaitu secondary storage (harddisk, disket, flash disk)
             2.    Peralatan input (keyboard, scanner, kamera digital) dan output (printer, layar monitor)
             3.    Peralatan komunikasi data (ethernet card, modem)

H.    SOFTWARE

        Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data fisik pada database.
        Software pada sistem database dapat berupa :
        –    Database Management System (DBMS), yang menangani akses terhadap database, sehingga
              pemakai tidak perlu memikirkan proses penyimpanan dan pengelolaan data secara detail.
        –    Program-program aplikasi dan prosedur-prosedur.

I.    USER

      Pemakai database dibagi atas 3 klasifikasi, yaitu :
          1.    Database Administrator (DBA)
                 Orang/team yang bertugas mengelola sistem database secara keseluruhan
           2.    Programmer
                  Orang/team yang bertugas membuat program aplikasi yang mengakses database, dengan
                  menggunakan bahasa pemrograman, seperti Clipper, VB, Oracle baik secara batch maupun
                  online untuk berinteraksi dengan komputer
           3.    End-user
                  Orang yang mengakses database melalui terminal, dengan menggunakan query-language atau
                  program aplikasi yang dibuatkan oleh programmer

J.    FILE MANAGEMENT SYSTEM
       Ciri file management system berupa :
             1.    Program oriented
             2.    Kaku
             3.    Redundancy dan inconsistency

K.    DATA BASE MANAGEMENT SISTEM
        Ciri database management system berupa :
           1.    Data oriented
           2.    Fleksibel
           3.    Keselarasan data terkontrol

L.    PROGRAM ORIENTED
       Susunan data didalam file, distribusi data pada peralatan storage, dan organisasi filenya dipilih                        sedemikian rupa, sehingga program aplikasi dapat menggunakan secara optimal.

M.    DATA ORIENTED

        Susunan data, organisasi file pada database dapat dirubah, begitu pula strategi aksesnya tanpa                 mengganggu program aplikasi yang sudah ada.

N.    TUJUAN SISTEM BASIS DATA

        1.    Mencegah data redudancy dan inconsistency
        2.    Mempermudah dalam melakukan akses terhadap data
        3.    Mempertimbangkan data isolation
        4.    Mencegah concurrent access anomaly
        5.    Mempertimbangkan masalah keamanan data
        6.    Mempertimbangkan masalah integritas


O.    KEUNTUNGAN SISTEM BASIS DATA

        1.    Mengurangi redundansi
               data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekali saja.
        2.    Menghindarkan inkonsistensi
               karena redundansi berkurang, sehingga umumnya update hanya sekali saja.
        3.    Terpeliharanya integritas data
               data tersimpan secara akurat.
        4.    Data dapat dipakai bersama-sama
               data yang sama dapat diakses oleh beberapa user pada saat bersamaan.
        5.    Memudahkan penerapan standarisasi
               menyangkut keseragaman penyajian data.
        6.    Jaminan keamanan
               data hanya dapat diakses oleh yang berhak.
        7.    Menyeimbangkan kebutuhan
               dapat ditentukan prioritas suatu operasi, misalnya antara update (mengubah data) dengan retrieval                (menampilkan data) didahulukan update

P.     KERUGIAN SISTEM BASIS DATA
        1.    Mahal
                a.    Diperlukan hardware tambahan
                        i.    CPU yang lebih besar
                        ii.    Terminal yang lebih banyak
                        iii.    Alat untuk komunikasi
                b.    Biaya performance yang lebih besar
                        i.    Listrik
                        ii.    Personil yang lebih tinggi klasifikasinya
                        iii.    Biaya telekomunikasi yang antar lokasi / kota
        2.    Kompleks
        3.    Prosedur backup & recovery sulit

Jumat, 21 September 2012

Merakit PC


Berikut akan Saya jelaskan bagaimana cara merakit komputer PC berdasarkan dari ilmu-ilmu yang Saya pelajari.
Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:
A.    Persiapan
B.    Perakitan
C.    Pengujian
D.    Penanganan Masalah

A.    PERSIAPAN
Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul. Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:
1.    Penentuan Konfigurasi Komputer
2.    Persiapan Komponen dan perlengkapan
3.    Pengamanan

1.    Penentuan Konfigurasi Komputer

Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, RAM, port dan I/O bus yang berbeda-beda.

2.    Persiapan Komponen dan Perlengkapan

Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:

1.    Komponen komputer,
2.    Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya,
3.    Buku manual dan referensi dari komponen,
4.    Alat bantu berupa obeng pipih dan philips,
5.    Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.

3.    Pengamanan

Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan. Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:
>    Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
>    Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.

B.    PERAKITAN

Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:

1.    Memasang Power Supply
Pasang power supply pada kerangka sebuah PC lalu kunci dengan baut menggunaka obeng yang telah disediakan.

2.    Menyiapkan Motherboard
Siapkan motherboard yang akan digunakan daloam perakitan PC.

3.    Memasang RAM
Pasang RAM pada motherboard yang tersedia lalu kunci dengan pengunci yang ada pada motherboard.

4.    Memasang Processor
Pasang processor yang sudah disediakan ke dalam slot yang ada pada motherboard, lalu tutup penahan yang berada di atas processor. Setelah itu kunci dengan pengunci yang tersedia pada motherboard. Pada bagian atas processor oleskan thermal compound secukupnya untuk memasang heatsink diatasnya.



5.    Memasang Heatsink
Letakkan heatsink diatas bagian processor yang telah dioleskan thermal compound, lalu tekan pengunci yang ada pada sudut-sudut heatsink. Setelah itu pasang kabel heatsink pada slot yang ada di motherbard.


6.    Memasang Motherboard pada PC
Pasang motherboard pada kerangka PC, lalu kunci dengan baut menggunakan obeng yang tersedia.


7.    Memasang NIC (Network Interface Card)

Setelah motherboard terpasang rapat pada PC, langkah selanjutnya adalah memasang NIC. Pasang NIC pada slot di motherboard yang tersedia lalu kunci dengan baut menggunakan obeng.

8.    Memasang Wireless NIC
Pasang wireless NIC pada slot di motherboard yang tersedia lalu kunci dengan baut menggunakan obeng.

9.    Memasang Video Adapter (VGA)

Pasang VGA pada slot di motherboard yang tersedia lalu kunci dengan baut menggunakan obeng.

10.    Memasang HDD (Hard Disk Drive)
Pasang HDD pada slot yang tersedia di PC lalu kunci dengan baut menggunakan obeng.


11.    Memasang Optical DrivePasang optical drive pada slot yang tersedia di PC lalu kunci dengan baut menggunakan obeng.

12.    Memasang Floppy Drive
Pasang floppy drive pada slot yang tersedia di PC lalu kunci dengan baut menggunakan obeng.


13.    Memasang Kabel PATA
Pasang ujung pertama kabel PATA pada slot di motherboard, lalu ujung kedua pada slot di optical drive.




14.    Memasang Kabel SATA
Pasang ujung pertama kabel SATA pada slot di motherboard, lalu ujung kedua pada slot di HDD.




15.    Memasang Kabel Floppy
Pasang ujung pertama kabel floppy pada slot di motherboard, lalu ujung kedua pada slot di floppy drive.





16.    Memasang Kabel 20-pin ATX Power
Pasangkan pada slot yang ada di motherboard.


17.    Memasang Kabel 4-pin Auxiliary Power
Pasangkan pada slot yang ada di motherboard.


18.    Memasang Kabel Molex Power
Pasangkan pada slot yang ada di optical drive.


19.    Memasang Kabel Berg Power
Pasangkan pada slot yang ada di floppy drive.


20.    Memasang Kabel Case Fan Power
Pasangkan pada slot yang ada di motherboard.


21.    Memasang Kabel SATA Power
Pasangkan pada slot yang ada di HDD.


22.    Memasang Tutup Cassing PC
Pasang tutup cassing PC, lalu kunci dengan baut menggunakan obeng.


23.    Memasang Kabel Monitor
Pasang kabel monitor ke bagian video adapter pada belakang PC.


24.    Memasang Kabel Keyboard dan Mouse
Pasang kabel keyboard dan mouse pada slot di bagian belakang PC.




25.    Memasang Kabel USB
Pasang kabel USB pada slot di bagian belakang PC.



26.    Memasang Kabel Ethernet
Pasang kabel ethernet pada slot di bagian belakang PC.


27.    Memasang Atena Wireless
Pasang antena wireless pada slot di bagian belakang PC.


28.    Memasang Kabel Power
Pasang kabel power pada slot di bagian belakang PC.

Selesai...
tampilan akhir dari PC yang sudah jadi :


C.    PENGUJIAN
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:

1.    Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
2.    Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
3.     Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
4.     Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
5.     Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
6.     Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

D.    PENANGANAN MASALAH
Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:

1.    Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum      terhubung.
2.     Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung. Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat.